Thursday, August 17, 2023

Hai


Baru saja saya membeli PLC LE3U dengan tipe 24MT6AD2DA - PLC yang murah meriah (saya beli waktu itu - akhir tahun 2022 - dengan harga kurang dari 700 ribu). Berikut ini penampakannya:


Dari halaman webnya: https://www.xueplc.com/le3u-plc-controller.html dituliskan sebagai berikut:
  • PLC LE3U LOLLETTE kompatibel dengan software GX-Developer / GX-WORK2 dan mendukung koneksi HMI, yang setara dengan PLC FX3U Mitsubishi
  • Hal yang menarikPLC LE3U ini dibuat dengan mikrokontroler 32-bit kelas industri, yang memiliki kemampuan anti-interferensi dan kemampuan pengolahan data yang lebih cepat dari PLC FX3U. 
  • Hal yang penting dicatat: baud rate untuk upload program PLC LE3U ini adalah 38400.

Ringkasnya, fitur istimewanya:
  • Bisa diprogram dengan software GX-Developer/GX-WORK2 dengan Ladder Diagram.
  • Bisa terhubung HMI dan setara dengan FX3U.
  • Dibuat dari MCU32-bit kelas industri, anti-interferensi dan prosesor yang lebih cepat dari FX3U.
  • Tentu saja, harganya jauh lebih murah dari PLC FX3U Mitsubishi versi asli.

Mungkin ada yang bertanya, mengapa memilih menggunakan PLC, mengapa tidak menggunakan mikrokontroler saja?

Saya menanyakan ke ChatGPT yang memberikan jawaban yang menarik tentang kelebihan dan kelemahan PLC dibandingkan dengan mikrokontroler. Berikut ini jawabannya:

PLC (Programmable Logic Controller) dan mikrokontroler seperti Arduino, ESP8266, dan ESP32 adalah dua jenis perangkat yang digunakan untuk mengendalikan dan mengotomatisasi berbagai sistem. Berikut adalah perbandingan kelebihan dan kelemahan antara keduanya secara umum:

Kelebihan PLC dibandingkan dengan mikrokontroler:
  1. **Keandalan Industri**: PLC dirancang khusus untuk digunakan dalam lingkungan industri yang keras. Mereka tahan terhadap getaran, suhu ekstrem, dan lingkungan yang tidak bersahabat secara fisik.
  2. **Pemrograman yang Terstandarisasi**: PLC umumnya menggunakan bahasa pemrograman terstandarisasi seperti ladder diagram yang banyak dipahami oleh teknisi dan insinyur industri.
  3. **Skalabilitas**: PLC dirancang untuk aplikasi industri yang memerlukan pengendalian sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Mereka mudah diperluas untuk mengatasi tugas yang semakin kompleks.
  4. **Kemampuan Redundansi**: Banyak model PLC mendukung fitur redundansi, di mana jika satu unit gagal, unit lain dapat mengambil alih fungsinya untuk menjaga kelancaran operasi.
  5. **Dukungan Ketersediaan**: PLC sering kali didukung oleh layanan dan dukungan teknis yang kuat dari produsen dan pihak ketiga.
Kelebihan mikrokontroler (seperti Arduino, ESP8266, dan ESP32) dibandingkan dengan PLC:
  1. **Biaya Lebih Rendah**: Mikrokontroler umumnya lebih terjangkau dalam hal biaya awal perangkat keras dan seringkali tersedia dengan harga yang lebih rendah.
  2. **Pemrograman yang Fleksibel**: Mikrokontroler memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam hal pemrograman. Anda dapat menggunakan berbagai bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan yang lebih umum seperti C/C++.
  3. **Pengembangan Prototipe Cepat**: Mikrokontroler memungkinkan pengembangan prototipe cepat karena Anda dapat dengan mudah menghubungkan berbagai sensor dan perangkat eksternal untuk menguji ide atau konsep.
  4. **Kustomisasi**: Mikrokontroler memungkinkan tingkat kustomisasi yang lebih tinggi dalam hal perangkat keras dan perangkat lunak, terutama untuk aplikasi yang kurang kompleks.
  5. **Komunitas Pengembang yang Besar**: Platform seperti Arduino memiliki komunitas pengembang yang besar dan beragam, yang berarti Anda dapat dengan mudah menemukan dukungan, proyek open-source, dan sumber daya lainnya.
Namun, perlu dicatat bahwa pilihan antara PLC dan mikrokontroler tergantung pada kebutuhan spesifik proyek Anda. Jika Anda berurusan dengan aplikasi industri yang membutuhkan keandalan dan pengendalian yang ketat, PLC mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Di sisi lain, jika Anda bekerja pada pengembangan prototipe, proyek DIY, atau aplikasi yang kurang kompleks, mikrokontroler bisa menjadi pilihan yang lebih sesuai.

Tampak dari jawaban di atas, bahwa untuk aplikasi di industri, maka tidak bisa tidak, PLC menjadi pilihan karena ketahanannya terhadap lingkungan industri yang ekstrim. Sebaliknya untuk fleksibilitas, tidak bisa tidak, mikrokontroler Arduino menjadi pilihan, apalagi ESP32 yang memasukkan fitur koneksi Wi-Fi dan Bluetooth. Maka akan menjadi menarik apabila bisa menggabungkan kedua alat tersebut, yaitu PLC + ESP8266/ESP32, karena bisa digunakan untuk membuat lebih banyak aplikasi. Dan untuk PLC, saya memilih PLC LE3U karena "murah" dan "populer". 

Blog ini saya buat sebagai tempat untuk menuliskan sekaligus membagikan pengalaman belajar saya terkait penggunaan PLC LE3U yang digabungkan dengan ESP8266/ESP32. Berikut ini rencana topik yang ingin saya pelajari:

Rencana topik bermain PLC LE3U:
  1. Input Output Digital
  2. Input Output Analog
  3. Menerapkan Kontrol PID
  4. Menghubungkan dengan Modbus Poll
  5. Menghubungkan dengan HMI Haiwell
  6. Menghubungkan dengan LabVIEW
  7. Menghubungkan dengan xArrow
  8. Menghubungkan dengan Arduino IoT Cloud
  9. Menghubungkan dengan HMI Modbus (HP)
  10. Menghubungkan dengan MQTT (Adafruit IO)
Semoga bermanfaat dan terimakasih atas kunjungannya. 🙏🙏🙏